Cara Memasarkan Air Galon Depot Air Minum Isi Ulang, Ini Yang Paling Penting

The Man Behind The Gun - Ungkapan populer ini menunjukkan bukan pistolnya yang penting tetapi siapa orang di belakang pistol tsb. Contoh lain, kamera ponsel bisa menghasilkan gambar yang luar biasa jika dipegang tangan yang ahli daripada kamera yang harganya puluhan juta tapi dipegang oleh fotografer amatiran.

Ungkapan ini juga berlaku untuk pemasaran usaha air isi ulang. Kisah ini adalah pengalaman nyata seseorang yang membuka usaha air isi ulang, katakanlah namanya pak rahmat (nama samaran)...

Pak rahmat ini membeli depot air minum isi ulang kondisi bekas pakai dari seseorang yang dibeli dengan harga Rp 25 juta. Oleh pemilik pertama depot air isi ulang tsb dijual karena alasan sepi.

Nah semenjak depot tsb dibeli oleh pak rahmat dan dijalankan dengan penuh ketekunan dan tentunya kerja keras, hanya dalam waktu hitungan bulan penjualan depot tsb menembus 250 galon / hari.

Armada pengiriman yang digunakan hanyalah 4 unit sepeda motor dan sesekali menggunakan mobil.

Ramainya penjualan depot milik pak rahmat ini luar biasa, mengingat:

- Di sekitar situ sudah ada sekitar 6 depot air
- Harga jual sama dengan yang lainnya
- Menggunakan air baku yang sama dengan depot lainnya

Tetapi depot yang lama penjualannya kalau jauh dengan depot milik pak rahmat.

Dari sini sebenarnya kita sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa kunci ramainya suatu usaha (termasuk usaha depot air minum) adalah KETEKUNAN dan KERJA KERAS.

Pak rahmat sangat rajin mendatangi perusahaan besar, kantor hingga rumah makan untuk menawarkan air galon hasil produksinya. Dan usahanya tidak sia sia...

Sampai disini saja dulu yang bisa saya tuliskan. Sangat banyak contoh yang saya lihat langsung usaha air galon yang luar biasa ramainya walapun tempatnya masuk di gang sempit yang hanya bisa dilewati sepeda motor, atau di pinggiran kota yang sepi, semua tergantung The Man Behind The Gun!

Baca juga: modal usaha air isi ulang